Bird Anime

animasi blog

Minggu, 19 Januari 2014

... ... ... ...

Saat semua

Fakultas Ekonomi Cup 2014, Unite in Sport

Fakultas Ekonomi Cup atau biasa di singkat FE CUP menjadi salah satu ajang turnamen bergengsi yang di persembahkan oleh BEM FE Universitas Gunadarma.
kembali tahun ini ajang tersebut di selenggarakan, " Dengan bangga kami kembali mempersembahkan turnamen yang paling bergengsi di Fakultas Ekonomi, dimana dari tahun ke tahun acara ini sudah kami laksanakan tentunya dengan banyak perbaikan perbaikan, semoga ajang ini menjadi ajang tahunan yang tidak hanya menjadi wadah bagi Mahasiswa Ekonomi untuk menyalurkan bakatnya di bidang Olahraga, namun juga di harapkan ajang tersebut menjadi pemersatu kami khususnya dari Fakultas Ekonomi Gunadarma, " ujar Ahmad Qurtubi yang menjadi Ketua Pelaksana FE CUP tahun ini, saat memberi sambutan pembukaan FE CUP di gedung Golden Sport Center, pada senin 13/01/2014 lalu.
"walau dengan persiapan yang singkat, namun teamwork yang kuat dari semua panitia penyelenggara, membuat acara ini menjadi terealisasikan". tandasnya.

FE CUP tahun ini menyelenggarakan dua cabang turnamen yang di pertandingkan, yakni Futsal dan Badminton. di mana cabang Futsal berhasil mengumpulkan 64 tim terbaik yang siap bertanding dari seluruh kelas di Fakultas Ekonomi. dan Tunggal Putra, Tunggal Putri, serta Ganda Putra dari cabang Badminton.

sungguh menjadi even yang sangat di tunggu bagi para pecinta Olahraga khususnya untuk Fakultas Ekonomi, ajang yang di selenggarakan dalam satu minggu ini berakhir dengan sukses.

semoga di tahun depan ajang FE CUP kembali menjadi wadah dalam menyalurkan Mahasiswa FE-UG di bidang Olahraga, kami segenap panitia mengucapkan Salam Satu Jiwa, dan tetap Semangat ! 

BANJIR, Belum berakhir !

Banjir Jakarta, sudah tak asing lagi kita dengar dua kata tersebut, seolah Jakarta berjodoh dengan banjir,

yah jika musim hujan datang Ibu kota kita pasti terendam banjir.
bukan merasa bosan membahas banjir ibu kota, namun segala cara sudah banyak di lakukan namun tak jua menjadi solusi tepat menangani banjir ini,
mulai dari pengerukan sungai, pelebaran kali, sampai pembersihan waduk dan kanal, namun tetap saja banjir belum bisa teratasi.

menurut kepala Bidang peringatan dini cuaca ekstrem Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Acmad Zukri menyatakan bahwa banjir di Ibu kota bukan karena faktor alam, terutama curah hujan, sebab curah hujan pada tahun 2014 lebih rendah di banding pada tahun 2013 lalu.
Pengalih fungsian hutan, sebagai daerah resapan air di pandang menjadi salah satu penyebab banjir Ibu kota yang tak pernah berakhir, di tambah kesadaran warga ibu kota untuk tidak membuang sampah ke kali masih sangat minim sehingga wajar jika banjir tak pernah berakhir di Jakarta, tandasnya.

Langkah pembersihan kali, sungai dan waduk yang di programkan Gubernur DKI Jakarta saat ini, ialah langkah terbaik jika di dukung oleh penyadaran warga Jakarta untuk bahaya banjir. karena banjir takkan pernah berakhir jika warga Jakarta tak pernah sadar jika membuang sampah ke sungai, kali dan waduk merupakan tindakan yang menjadi penyebab utama banjir Jakarta tak pernah hengkang dari Ibu kota.


# di kutip dari www.kompas.com pada sabtu, 18 Januari 2014

Selasa, 14 Januari 2014

BEM FE Proudly Present @ March 2014


Miris ! Moralitas Remaja Indonesia Menurun

Oleh : Anwar Sadat

Anji*g, T*i, Bangs*t.. memangil teman layaknya memanggil hewan peliharaan, kini tidak lagi jarang kita dengar, seakan semua lumrah di kalangan remaja kita saat ini.
kalimat - kalimat kotor, nada - nada keras tak lagi menjadi bahasa awam yang sering kita dengar di tengah - tengah pergaulan remaja saat ini.
seakan kalimat - kalimat yang tak sopan demikian menjadi bahasa lumrah yang menjadi 'biasa' untuk di ucapkan..
miris memang melihat tingkah remaja Indonesia semakin hari - semakin tak bermoral.
saat dunia Teknologi kian maju, namun tidak di barengi dengan perbaikan moralitas manusianya, terutama bagi para remaja yang tengah di landa krisis moralitas saat ini.

survey membuktikan bahwa lebih dari 60% remaja kita saat ini memakai kalimat - kalimat 'tak pantas' dalam bergaul di kehidupan sehari - harinya, seakan menjadi lumrah bahasa dalam memanggil teman dengan sebutan nama binatang atau kalimat - kalimat kotor lainnya.

tak hanya dalam kehidupan bergaul para remaja yang menggunakannya, kini bahasa yang 'tal layak pantas' di keluarkan tersebut pun di pertontonkan secara umum dalam film - film di bioskop, yang sering kita tontong. tak ayal kalimat - kalimat tersebut menjadi 'wajar' untuk kita ucapkan.

...semoga kemajuan ilmu pengetahuan yang saat ini sangat tak terbatas, tak akan menyurutkan moralitas manusia yang menggunakannya.


Selasa, 07 Januari 2014

Jujur ku # Emotional Love Song

Intro#

dari yakin ku tahu..
kau tak mencintai ku..

jujur ku inginkan mu..
di saat ku rapuh di hatimu..

inginku lupakanmu..
di saat ku jauh di hatimu..

Reff#
jujurku hanya cinta kepadamu..
jujuku hanya sayang kepadamu..
jujurku hanya ingin..
mencintamu..

jujurku hanya cinta kepadamu..
jujurku hanya sayang kepadamu..
jujurku hanya ingin..
bersamamu..

What's Love

" Tuhan izinkan aku Mati satu detik lebih dulu darinya, agar aku tak'kan merasa sedih saat ia pergi dari sisiku"

"Saat Dunia tak lagi memberi jawaban, baru aku akan berhenti untuk mencintaimu"

Kalimantan, Sukseskan Koperasi Kredit

            Secara nasional, Credit Union (CU) di Indonesia kini bukan lagi sekedar lembaga keuangan, tetapi sudah menjadi gerakan ekonomi karena besar dan luasnya dampak yang dihasilkannya. Secara kuantitas, sampai Oktober 2009 menurut data dari Induk Koperasi Kredit Indonesia (Inkopdit) terdapat 964.048 orang anggota dengan aset sekitar Rp.6 triliun yang tersebar di 965 Kopdit primer. Saat ini Inkopdit memiliki jaringan 30 Puskopdit/ Pra Puskopdit/ BK3D yang tersebar di beberapa Propinsi di seluruh Indonesia.
Credit union terbukti telah meningkatkan taraf kehidupan sosial ekonomi jutaan rakyat di Indonesia. CU telah mensejahterakan banyak orang tanpa memandang golongan agama, etnis, status sosial dan aneka perbedaan buatan manusia lainnya. Lahirnya credit union merupakan cara yang jitu untuk memutus rantai kemiskinan.
Menukik ke konteks Kalimantan, khususnya Kalbar, ketika CU awal didirikan, kondisi yang dialami mayoritas masyarakat, khususnya Dayak, sangatlah memprihatinkan. Masyarakat masuk dalam lingkaran setan kemiskinan struktural. Bagi masyarakat Dayak sendiri, peran misionaris Katolik dan Protestan sangat besar untuk memutus lingkaran setan kemiskinan melalui pendidikan, kesehatan, pelayanan social lainnya dan credit union.
CU ke Kalbar tahun 1975, tidak lepas dari peranan Gereja Katolik. Delegatus Sosial yang berada di bawah Keuskupan Agung Pontianak, pada tahun 1976 menyelenggarakan pendidikan CU di Nyarumkop dan Sanggau. Pendidikan tersebut dimaksudkan agar masyarakat Kalimantan Barat memahami CU dan bernisiatif mendirikannya. Pendidikan tersebut mendorong para peserta sepulang dari pendidikan tersebut, untuk mendirikan CU-CU di tempatnya masing-masing. Harapan ingin memperbaiki masa depan yang lebih baik, mendorong para peserta pendidikan CU di Nyarumkop dan Sanggau itu mendirikan 40 CU yang tersebar di wilayah Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sambas.
Nilai-nilai, budaya, kearifan masyarakat lokal dijadikan landasan dan pegangan dalam pengembangan CU tanpa meninggalkan prinsip-prinsip universal credit unon. Perpaduan antara pengetahuan lokal dan luar inilah yang membedakan dan mengantarkan gerakan CU model Kalimantan ini berkembang pesat baik di Kalimantan maupun di luar Kalimantan.
AR.Mecer, Ketua BKCU Kalimantan berhasil memformulasikan empat filosofi kehidupan masyarakat adat Dayak dalam pelayanan dan produk-produk CU. Keempat filosofi tersebut –yang disebut sebagai “Empat Jalan Keselamatan”–adalah konsumsi, benih, sosial, ritual.
Konsumsi: penting sekali memenuhi kebutuhan makan-minum, meliputi kebutuhan pokok manusia yaitu makan-minum sehari-hari, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, air bersih, dan lain sebagainya agar memenuhi karya penciptaan Tuhan di bumi ini dari generasi ke generasi.
Benih: menyisihkan hasil sebagai benih untuk ditanam kembali, yang erat kaitannya dengan pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam/hayati dan konsep menghemat dari hasil kerja agar ekologi dan kehidupan ini dapat lestari.
Sosial: pentingnya kebutuhan sosial-budaya untuk menyokong kualitas hidup pribadi yakni kesadaran untuk partisipasi dan emansipasi dalam bentuk sumbangan materi maupun “doa dan restu” untuk membangun dan mempertahankan keutuhan relasi sosial di antara sesama manusia. Di sini terdapat nilai dan spirit kebersamaan dan social.
Ritual: pentingnya kebutuhan ritual untuk menyeimbangkan hubungan dengan Tuhan (vertical) dan hubungan dengan sesama dan lingkungan alamnya (horizontal). Konsep ritual ini memberikan partisipasi horizontal yang menekankan keseimbangan hubungan antara alam-sesama-Tuhan.
Empat filosofi ini diwujudkan dalam produk CU. Karena itulah ada produk simpanan bunga harian (konsumsi); ada simpanan jangka panjang, deposito (benih); ada solidaritas sosial–seperti kesehatan, pendidikan; ada solidaritas kematian, tabungan hari raya (ritual).

Data Anggota Dan Aset CU Primer BKCU Kalimantan

No
Nama Credit Union
Anggota
Aset
2008
2009
2008
2009
1
Khatulistiwa Bakti
19,180
23,810
111,163,945,620
142,740,433,983
2
Lantang Tipo
80,858
91,801
610,080,099,159
771,187,797,795
3
Pancur Kasih
72,906
79,944
619,938,150,030
729,027,268,973
4
Stella Maris
2,175
2,462
17,074,113,174
21,117,787,270
5
Canaga Antutn
8,507
8,499
53,214,231,726
61,345,394,811
6
Pancur Dangeri
5,452
6,014
29,711,929,274
31,238,851,633
7
Usaha Kita
11,964
12,409
72,788,394,946
89,274,396,130
8
Pancur Solidaritas
8,021
8,447
59,226,581,047
65,025,476,887
9
Sehaq
2,832
3,016
8,649,397,586
10,475,265,275
10
Manteare
2,243
2,626
22,631,566,404
15,011,827,068
11
Sumber Kasih
5,267
5,147
30,985,004,521
32,920,117,436
12
Gemalaq Kemisiq
5,683
6,258
37,124,948,609
47,517,169,804
13
Bina Kasih
245
279
2,578,521,200
3,329,937,263
14
Keluarga Kudus
1,328
1,177
6,962,116,285
9,299,993,957
15
Daya Lestari
16,219
18,999
89,295,087,827
126,646,116,328
16
Tilung Jaya
12,001
13,514
70,031,013,208
98,127,436,505
17
Sumber Rejeki
16,848
17,399
102,729,057,560
127,892,275,482
18
Petemai Urip
3,091
3,176
19,411,457,754
20,185,191,779
19
Femung Pebaya
2,982
3,447
26,659,080,238
37,594,222,134
20
Betang Asi
12,941
15,315
117,844,558,128
170,093,710,170
21
Muare Pesisir
1,872
2,238
8,802,803,522
11,696,833,512
22
Alang Jalung
644
542
3,647,502,201
3,451,300,626
23
Remaung Kecubung
5,903
7,126
52,502,454,011
68,910,537,371
24
Sempengkat Ningkah Olo
3,110
3,307
19,055,444,604
22,450,244,171
25
Citra Dayak
664
664
2,094,081,974
2,094,081,974
26
Sabhang Utung
2,720
3,064
14,795,186,692
17,026,241,134
27
Bonaventura
7,626
8,871
60,712,397,352
77,547,175,892
28
Kusapa
5,408
5,348
29,187,783,188
35,382,201,017
29
Mambuin
1,735
2,637
18,597,201,185
25,979,140,163
30
Almendo
1,873
2,607
21,621,662,805
24,464,034,383
31
Eka Pambelum Itah
1,241
1,862
13,950,525,465
20,125,196,403
32
Bererod Gratia
3,483
4,639
27,965,367,068
43,519,225,085
33
Sinar Papua Selatan
840
1,401
4,317,970,742
6,586,647,938
34
Bahtera Sejahtera
605
1,159
4,420,329,101
8,579,708,434
35
Sauan Sibarrung
3,793
6,589
25,502,132,811
47,421,123,522
36
Kingmi
385
379
3,510,980,966
3,328,038,461
37
Mekar Kasih
1,359
3,676
9,758,980,175
27,890,191,802
38
Gerbang Kasih
548
548
4,375,838,483
10,791,133,375
39
Sinar Saron
949
2,079
6,144,694,404
14,655,804,644
40
Kasih Sejahtera
4,768
8,411
32,307,501,181
72,471,208,913
41
Prima Danarta
358
499
1,847,018,020
2,223,172,037
42
Cindelaras Tumangkar
1,343
2,000
3,265,893,486
5,968,576,178
43
Sari Intugin
-
927
-
4,238,307,101
44
Hati Amboina
-
1,305
-
10,682,913,208
45
Mototabian
-
361
-
2,268,029,755
46
Jembatan Kasih
-
830
-
9,316,888,753
47
Ndar Sesepok
-
628
-
4,342,342,507
Total 
341,970
397,436
2,476,483,003,732
3,193,460,969,042

Sumber: Laporan BKCU Kalimantan Tahun Buku 2009

http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2010/08/14/cu-ala-kalimantan-menggarami-dunia/